Mar 17, 2012

Sistem Operasional Gudang

Dalam tulisan Sistem Manajemen Gudang, Sistem Administrasi Gudang dan Sistem Penerimaan Barang telah dijelaskan beberapa alur kerja gudang. Pada tulisan ini sedikit kami akan merangkum apa yang kami baca dari literatur dan internet serta apa yang kami ambil dari berbagai sumber yg paham sebagai orang yang bekerja ‘dekat’ dengan ranah logistik. Tidak terlalu mendetail karena berupa rekaman-rekaman singkat mengenai operasional gudang.
Operasional gudang yang kami maksudkan di sini adalah kelanjutan dari pergerakan fisik barang setelah barang itu diterima dari pemanufaktur atau pemasok. Barang akan diletakkan pada gudang sesuai dengan sarana yang dimiliki. Sarana bisa berupa rak dan pallet atau pallet saja, bahkan ekstrimnya barang bisa diletakkan begitu saja di lantai, tentunya hal ini sesuai kebutuhan serta tergantung seberapa besarnya modal yang dimiliki perusahaan. Setelah barang diletakkan pada posisi tertentu, maka akan ada saatnya barang tersebut akan dikeluarkan sesuai kebutuhan perusahaan atau berdasarkan adanya permintaan terhadap barang yang disimpan. Proses peletakkan barang dari penerimaan serta proses pengeluaran barang saat ini telah banyak memakai teknologi komputer. Misalkan saja proses pick to light, Scanner, Barcode, RFID, Handheld, Optical character recognition. serta masih banyak proses lainnya. Bisa dilihat review singkatnya pada situs berikut ini.
Operasional gudang menurut kami meliputi beberapa lingkup pekerjaan berikut :
  1. Penanganan/Handling barang baik dan barang rusak
  2. Penghitungan stock (Stock Opname)
  3. Pengepakan barang
  4. Pengawasan operasional pekerja
  5. Perpindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain
  6. dll..
Barang yang telah diterima akan masuk sebagai stock gudang, dan menjadi tanggung jawab kepala gudang. Selanjutnya selain jumlah barang, penanganan yang baik juga merupakan hal yang penting. Seberapa banyak gudang anda memiliki barang rusak yang diakibatkan kesalahan handling? Handling barang sangat ditentukan volume, karakteristik barang serta perlengkapan yang dipakai (pallet, hand pallet, forklift, conveyor, dll). Besarnya produk rusak atau cacat tentunya membuat produktivitas rendah, konsep Lean Manufacturing yang dikombinasikan dengan Six Sigma yang terlahir pada konsep lean sigma bisa dipelajari oleh kepala gudang atau manajer gudang untuk mengetahui sistem atau konsep untuk mengurangi produk cacat/rusak. Jumlah pekerja gudang yang banyak dan berkualitas seadanya menjadi batasan bagi kepala gudang untuk mengawasi secara efektif, untuk itu perlu adanya personil-personil di bawah kepala gudang untuk mengawasi pekerja-perkerja dan memastikan operasional gudang berjalan dengan baik.
Selisih dari perhitungan stock merupakan kelalaian dari pekerja gudang, namun menghilangkan selisih stock dalam satu tahapan pelayanan stock dalam volume besar juga sangat sulit diterapkan. Pada beberapa bagian ada budget toleransi terhadapa hal tersebut, meskipun sebenarnya hal ini bukan merupakan pembenaran terhadap kelalaian pekerja.

No comments:

Post a Comment